Pejuang Tilawah di Hari Pertama Ramadhan




Riuh suara anak-anak samar terdengar melalui gendang telinga. Rasanya mata masih enggan untuk membuka. Namun, alunan suara dengan iringan pukulan benda berbahan plastik makin terdengar jelas. Sahur.. sahur.. sahur... Waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB. Bergegas langkah menuju bagian belakang rumah untuk berwudhu.

Mensejajarkan kening dan hidung seraya berbisik pada semesta berharap pada Rabb semesta alam semoga untaian do'a dapat melangit seiring tak henti-hentinya terus berusaha menengadah bersamaan dengan sepasang telapak tangan mungil ini. Iya, sepasang tangan yang tak ada kekuatan kecuali atas pertolongan-Nya.

Sahur pertama pada tahun ini, masih berada di tanah rantau. Sengaja tidak pulang ke rumah orang tua. Istilah tanggung, InsyaAllah sekalian nanti pulang saat menjelang lebaran tiba. Hehe.

Alhamdulillah, makan sahur terasa nikmat. Tak lupa minum suplemen agar puasa pertama badan tetap terasa fit. Sembari menunggu adzan subuh, saya melanjutkan tilawah. 

Kurang lebih sudah tiga tahun ini, saya gabung dalam salah satu grup tilawah. Sungguh banyak perubahan yang dirasakan semenjak menjadi salah satu anggota dalam WAG tersebut. Awalnya memang berat, namun lama kelamaan terasa ringan. Karena sesama anggota saling mengingatkan dan menyemangati. Terutama admint dan asmint yang Maa Syaa Allah luar biasa meluangkan waktunya untuk mengingatkan para anggota. Grup yang berlandaskan niat yang kuat inilah, hingga saat ini kami masih tetap menyatu. Terus berusaha belajar untuk bertumbuh, walau sering kali rasa malas bergemuruh. 

Tepatnya subuh di ramadhan pertama hari ini. Para anggota sudah semangat melaporkan hasil tilawahnya. Satu hari satu juz. Ukhti Wiwit, kami sering menyapa dengan panggilan tersebut. Beliau sosok yang tak lelah selalu mengingatkan saya dan teman-teman untuk terus menyelesaikan tilawahnya. Jazakillah khoyron katsiron ukhti.

Ternyata, riuh tak hanya terdengar di jalanan kampung saja. Riuh notifikasi grup pun tak mau kalah. Sebuah pesan masuk, bagi si pejuang tilawah.

Semoga, lelah ini menjadi Lillah. 

Bismillah... Salam sayang untuk pejuang tilawah. 

#Ramadhan1

Komentar

  1. Mantap, saya sendiri baru bertilawah WA, belum kitab suci.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tetap semangat pak, semoga bisa lanjut tilawah kitab suci.

      Terima kasih sudah berkenan mampir pak..

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

YUNA

Terima Kasih SM-3T

Musibah Sebagai Pengingat Kita Semua