Postingan

YUNA

Gambar
  Mata yang indah dengan rambut ikal sempurna, gadis kecil yang sehari-hari diasuh oleh sang nenek sedang bereceloteh kecil. Yuna namanya. Entah kata-kata apa yang ia keluarkan dari mulutnya yang mungil itu, neneknya pun tak tahu. Wanita tua itu hanya mendengarkan dengan senyum simpulnya seraya berdoa kepada sang Maha Kuasa.             “Semoga selalu sehat ya, Nduk,” gumam sang nenek dalam hati.             Balita yang usianya genap satu setengah tahun itu, sudah sejak dua bulan ini tinggal berdua dengan sang nenek yang letak rumahnya berada di pinggiran kota. Wajah keriput itu tak menunjukkan kelelahan dalam mengurus makhluk kecil yang sedang tumbuh dalam asuhannya tersebut. Justru binar bahagia ketika melihat pertumbuhan balita lucu itu setiap harinya. Terlebih ketika ada hal-hal yang baru bisa dilakukan oleh sang cucu.             Seperti sore ini, Yuna yang biasanya ketika hendak makan langsung membuka mulut minta langsung disuap oleh neneknya. Namun, berbeda kali ini. Ada y

Musibah Sebagai Pengingat Kita Semua

Gambar
Berita mengenai banjir bandang yang terjadi di Kabuapten Lombok Barat merupakan salah satu kabar musibah kita semua. Sebelumnya, musibah juga menimpa saudara kita di Kabupaten Lumajang, musibah erupsi Gunung Semeru. Banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Lombok Barat, seketika mengingatkan saya kepada salah satu teman yang berdomisli tanah Lombok. Setelah mendengar kabar musibah banjir bandang, saya langsung mengirim pesan melalui aplikasi berlogo hijau tersebut. Maksud hati untuk menanyakan kabar berita teman beserta keluarganya di sana. Untuk memastikan kondisinya, terkena dampak banjir atau tidak. Setelah menunggu, pesan yang tadi saya kirimkan akhirnya terbalas. Mendengar notifikasi pesan masuk saya segera membukanya. Iya, pesan dari Bu Roh yang dari tadi saya tunggu. Alhamdulillah, Bu Roh dan keluarganya ternyata tinggal di Kabupaten Lombok Timur. Dan ia dan keluarganya dalam keadaan sehat, karena lokasi banjir bandang cukup jauh dari rumah beliau. Tentunya kabar musibah di nege

Sampul Rapor Fairus

Gambar
Pagi yang lumayan cerah, karena tampak kelabu pada beberapa titik langit pagi ini. Hampir setiap pagi, anak-anak menyambut kedatangan saya saat tiba di sekolah. Mereka duduk di lantai putih keramik sambil bersenda gurau bersama teman-temannya. Saat saya sudah terlihat di depan gerbang, sorak-sorai  terdengar telinga dengan riang. Kelas satu. Iya, ini tahun ketiga saya dipercaya untuk menjadi guru kelas paling rendah ini pada jenjang sekolah dasar. Ah, bukan dipercaya. Tetapi memang keinginan hati untuk mengajar anak-anak yang sebagian masih sering menangis pada saat awal-awal masuk sekolah.  Jika mengingat hal itu, rasanya ada kebanggan tersendiri melihat mereka sekarang sudah berani berangkat dan pulang sekolah sendiri. Apalagi kalo sudah berani tampil ke depan kelas untuk menunjukkan angka dan huruf. Sungguh hal yang mungkin remeh, tapi menjadi hal luar biasa bagi saya ketika mata ini dapat menyaksikan pergerakan mereka dari hari ke hari. Hehe. Senin, minggu kedua di bulan Desember i

Resume AD ART PGRI

Gambar
Flyer Workshop Pengembangan Kompetensi Guru Selasa, 9 November 2021 merupakan hari pertama Workshop Pengembangan Kompetesi Guru  yang diselenggarakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Musi Rawas. Sedari awal pembukaan penyelenggaran ini, sudah sangat menarik semua peserta. Termasuk kami seluruh guru SDN Negeri Pasenan. Untuk mengikuti kegiatan ini, handphone semua guru di letakkan pada kusen jendela kantor.  Kusen jendela kantor menjadi salah satu pojok istimewa kami untuk menangkap jaringan sinyal. Karena di sudut kantro inilah jaringan sinyal mudah didapatkan. Usaha kami tak sia-sia, sehingga kami dapat mengikuti workshop melalui zoom dengan baik walau tak jarang kami sering terpental. Materi demi materi sudah mulai disampaikan sejak moderator memperilahkan pemateri menyamapikan materi yang sudah disiapkannya. Nah, salah satu pemateri dalam workshop ini adalah seorang bapak yang selain tugas pokoknya sebagai pendidik, beliau ini juga seorang blogger yang sudah s

Pejuang Tilawah di Hari Pertama Ramadhan

Gambar
Riuh suara anak-anak samar terdengar melalui gendang telinga. Rasanya mata masih enggan untuk membuka. Namun, alunan suara dengan iringan pukulan benda berbahan plastik makin terdengar jelas. Sahur.. sahur.. sahur... Waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 WIB. Bergegas langkah menuju bagian belakang rumah untuk berwudhu. Mensejajarkan kening dan hidung seraya berbisik pada semesta berharap pada Rabb semesta alam semoga untaian do'a dapat melangit seiring tak henti-hentinya terus berusaha menengadah bersamaan dengan sepasang telapak tangan mungil ini. Iya, sepasang tangan yang tak ada kekuatan kecuali atas pertolongan-Nya. Sahur pertama pada tahun ini, masih berada di tanah rantau. Sengaja tidak pulang ke rumah orang tua. Istilah tanggung, InsyaAllah sekalian nanti pulang saat menjelang lebaran tiba. Hehe. Alhamdulillah, makan sahur terasa nikmat. Tak lupa minum suplemen agar puasa pertama badan tetap terasa fit. Sembari menunggu adzan subuh, saya melanjutkan tilawah.  Kurang lebih sud

Cara Praktis Mengubah Karya Ilmiah Menjadi Buku yang Seru Menurut Ibu Nora

Gambar
Pertemuan ke-4 pada WAG belajar menulis gelombang 18 kali ini dibuka oleh Om Jay. Om Jay mengatakan jika naraseumber pada pertemuan kali ini adalah ibu Nora dari Semarang. Harapannya, semoga dalam pertemuan kali ini ibu Nora dapat berbagi ilmu dan pengalamannya untuk kita semua. Tema pada kelas perdana pada siang hari kali ini adalah karya ilmiah jadi buku yang seru. Menarik menurut saya, karena ini kali pertama saya mendapatkan materi bertema demikian. Om Jay sendiri sudah melakukannya. Hasil laporan penelitian tindakan kelas atau PTK yang Om Jay buat, bisa menjadi buku dengan judul Melejitkan Keterampilan Menulis Siswa Melalui Pembuatan Buku Fiksi dan Non Fiksi. Suatu anugerah bagi Om Jay, beliau sangat bersyukur karena sampai sekarang buku tersebut masih banjir pesanan. Tak tanggung-tanggung, berkat hasil dari buku tersebut Om Jay bisa belajar singkat tentang STEAM di negera tirai bambu, China selama 21 hari. Keren kan Om Jay! Cerita singkat mengenai pengalaman Om Jay dalam menulis

Semangat menulis dari Bu Kanjeng

Gambar
Senin malam, 5 April 2021 pukul 19.00 WIB merupakan awal kegiatan belajar menulis gelombang 18 pertemuan pertama dengan narasumber habat Dra. Sri Sugiastuti, M.Pd. Bu Aam selaku moderator dalam agenda ini telah memaparkan profil yang biasa disapa dengan nama Bu Kanjeng ini dengan apik. Saya membaca hingga tuntas profil beliau. Sungguh saya jadi malu dengan diri sendiri, karena membaca profil Bu Kanjeng dengan usia yang tak lagi muda, beliau sangat aktif dan bersemangat untuk terus menulis. Apalagi setelah berkunjung ke blog beliau, Maa Syaa Allah jadi penyemangat saya untuk belajar menulis. Ternyata proses Bu Kanjeng menulis sebuah buku cukup panjang, diawali dengan kecintaan beliau membaca buku sejak SD hingga remaja, dewasa hingga akhirnya menjadi seorang guru. Sempat terhenti dan mulai menulis kembali menjelang usia 50 tahun saat mengambil S2. Setelah jeda 25 tahun yang memaksa beliau untuk berkenalan dengan komputer dan internet. Hingga akhirnya beliau mengenal dunia medsos.  Pada